Cara Menggunakan Whatsapp Untuk Berdakwah

Whatsapp saat ini sudah mejadi aplikasi wajib bagi pemilik smartphone. Meski di awal kemunculannya, Whatsapp hanya sebagai alternative BBM atau Blackberry Messenger tetapi kini posisi Whatsapp sudah bisa disejajarkan dengannya. Whatsapp yang memiliki 900 juta pengguna aktif di September 2015 ini, memiliki banyak fitur yang menjadikannya lebih dari sekedar aplikasi chatting. Ada banyak cara menggunakan Whatsapp, dan semua tergantung pemakainya.

Pemanfaatan Whatsapp Lebih dari Sekedar Aplikasi Chatting

Ada orang-orang yang menggunakan Whatsapp untuk memudahkan koordinasi. Jika dulu koordinasi dengan menggunakan text atau SMS adalah hal yang menyengsarakan. Tapi dengan Whatsapp tidak lagi. Bertukar pesan, gamba, audio video bisa dengan mudah dilakukan. Koordinasi dengan cara menggunakan Whatsapp ini dilakukan oleh orang-orang dengan kepentingan pribadi, bisnis hingga pendidikan.

Kalau ada yang menggunakan Whatsapp untuk koordinasi organisasi, ada juga yang menggunakannya untuk berjualan. Berjualan dengan cara menggunakan Whatsapp ini tentu sedikit berbeda dengan berjualan online biasanya. Biasanya dengan cara membuat group khusus untuk jual beli, karena dengan melakukan broadcast akan dianggap spam meskipun ini bisa dilakukan. Dan cara menggunakan Whatsapp dengan seperti ini lebih aman untuk berjualan. Karena anggota group memang dengan kesadaran sendiri mau bergabung ke group tersebut.

Selain untuk hal-hal seperti di atas, Whatsapp juga bisa digunakan untuk dakwah. Bagaimana caranya?

Cara Menggunakan Whatsapp untuk Dakwah

Ada beberapa cara menggunakan whatsapp untuk dakwah. Pertama adalah dengan membuat group khusus diskusi. Sudah banyak group seperti ini. Dan meskipun batasannya hanya 100 anggota, tetapi keberadaannya cukup efektif. Terbukti dalam beberapa kasus ketika ada sebuah kejadian yang bersifat viral (menyebar seperti virus), maka berita tersebut bisa sampai ke beberapa group dalam waktu yang relative singkat. Dengan membuat group diskusi fikih misalnya, maka tanya jawab bisa dilakukan di dalamnya.

Kedua adalah dengan cara membuat broadcast list. Bedanya adalah dengan broadcast list, para member tidak bisa berinteraksi satu sama lain dan jumlah anggotanya tidak terbatas. Cara menggunakan Whatsapp seperti ini, komunikasi berlangsung dua arah bisa dilakukan, tetapi kurang cocok jika untuk diskusi atau Tanya jawab.

Baik broadcast list atau pun group, untuk promosinya tetap menggunakan media lain. Media sosial misalnya Facebook bisa digunakan untuk mempromosikan broadcast list atau group tersebut.

Berdakwah dengan cara menggunakan Whatsapp memiliki kelebihan, yaitu meskipun tulisan panjang tetapi langsung sampai ke tangan mereka. Sedikit berbeda dengan website dimana orangnya yang mencari konten, di sini konten yang justru kita antarkan ke tangan mereka, langsung ke handphone mereka. Selain itu, audio visual kajian juga bisa disematkan dalam pesan, sehingga video kajian yang ukurannya sudah diperkecil tentunya, bisa dilihat banyak orang. Untuk itu, mungkin perlu diperhatikan beberapa etika di dalam group Whatsapp.

Selain kelebihan, tentu ada kekurangan. Meski hanya tulisan, tetapi Whatsapp tetaplah media sosial. Sehingga perlu cara menggunakan Whatsapp ini diatur agar jangan sampai anggota group bercampur antara laki-laki dan perempuan. Karena selain bisa membuat tidak nyaman, juga bisa menimbulkan fitnah, yang justru merugikan. Group yang seharusnya untuk kepentingan dakwah, malah bisa bergeser penggunaannya jadi media mencari jodoh. Na’udzubillahi min dzaalik.

Inilah beberapa cara menggunakan Whatsapp, dan ternyata kita bisa manfaatkan untuk berdakwah. Experience atau pengalaman menggunakan Whatsapp sebagai media sosial tentu bisa terus berubah seiring dengan berubahnya fitur media tersebut. Maka bisa jadi tulisan ini tidak relevan lagi di masa mendatang. Apakah anda sudah bergabung dengan salah satu group Whatsapp?