Jamaah Sholat Jum’at rahimakumullah
Bersyukur kita kepada allah, atas anugrah dan nikmatnya yang allah berikan kepada kita semua, kita masihdi beri kesempatan oleh allah untuk melaksanakan salah satu yang allah fardukan kepada kita yaitu melaksanakan sholat fardu jum’at.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, keluarganya para sahabarnta, para tabiin, para tabiut tabiin dan insya allah SWT terlimpah pula kepada kita selaku umtnya yang senantiasa berusaha meneladani beliau.
Dan marilah kita senantisasa meningkatkan taqwa kita kepada allah, yang hakikat taqwa itu adalah melakukan ketaatan kepada allah. Pertama kita tidak melakukan maksiat kepada-nya yang kedua taqwa itu adalah bagaimana kita selalu ingat kepada allah dan tidak melupakannya dan yang ketiga adalah kita senantiasa bersyukur dan tidak menjadi kufur akan nikmat allah.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh ahmad bin hambal yaitu: ada 4 sifat yang apabila semuanya ada pada dirimu, maka tidak akan menjadi sebab kalian ditimpa kesusahan, yaitu adalah:
- Menjaga amanah
- Bicara jujur
- Berakhlak mulia
- Senantiasa menjaga kesucian
Bedasarkan hadits tersebut diatas memegang teguh amanah itu sangat penting dalam hidup ini, sekali saja orang tidak amanah maka orang lain sulit untuk mempercayai kita berbuat jujur dan tidak melakukan dusta dalam pergaulan di masyarakat apapun posisi dan status sosial seseoarang tentu kita harus menjaga diri dan sifat-sifat yang akan mengotori diri kita semua. Serta senantiasa menjaga kesucian artinya adalah:
Pertama : membersihkan diri kita dari keburukan akhlak
Kedua : membersihkan diri kita dari kotoran penyakit hati
Ketiga : membersiihkan diri dari perilaku dan perbuatan jahiliyah
“wahai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat dan pelajaran (alquran) dari Rabb-mu, penyembuh dari segala penyakit dalam dada (dalam hati manusia) dan petunjuk serta rahmat bagi orang beriman”
Jamaah Sholat Jum’at rahimakumullah
Bagaimana kiat untuk mebersihkan hati dan mengembalikan kepada fitrah yaitu 3 hal penting yang harus dilakukan:
Pertama : berdoa kepada allah
Kedua : menghilangkan al-ghafah (kelalaian)
Ketiga : melakukan tazkiyatun nafs yaitu penyucian jiwa
Jamaah rahimakumullah
Syeikh Abdurrahman as –sa’di mengatakan bahwa allah SWT menjadikan akal kepada manusia adalah:
1.agar manusia cenderung menggangap baik kepada kebenaran
2.agar manusia cenderung menggangap buruk segala yang bathil
3.kerena dalam hukum islam kata beliau, apa yang ada dalam hukum islam baik yang lahir maupun yang batin allah telah menjadikan pada hati semua makhluknya kecenderungan untuk menerimanya maka allah menjadikan di hati mereka rasa cinta kepada kebenaran dan selalu mengutamakan.
Jamaah Sholat rahimakumullah
Akan tetapi masih ada daripada sebagian manusia, memutar balikkan penafsiran ayat al-quran yang sangat mulia tersebut, dimana sesuatu yang sudah jelas kebathilannya malah itulah yang di anggap sesuatu yang haq dan di bela mati-matian, begitu yang lainnya sesuatu yang jelas-jelas hukum haram maka yang haram itu tetap di kerjakannya dan dianggap sesuatu yang biasa-biasa saja, sehingga ada ungkapan yang menyesatkan “jangankan yang halal,yang haram aja sulit untuk mencarinya”, kenapa hal tersebut bisa terjadi padahal misalnya pelakunya adalah seseorang yang tahu agama, seorang penjabat,seorang pemimpin,seorang wakil rakyat dan lainnya. Hal tersebut disebabkan karena mereka tidak menggunakan akal sehatnya akan tetapi akal yang allah berikan kepada manusia, yang mana manusia dengan akal pikirannya sesungguhnya dapat membedakan antara haq dan bathil, yang halal dan yang haram, yang sunnah dan bid’ah, yang tauhid dan yang syirik, akal pikiran yang sehat ini tidak digunaka sebagai mana mestinya, akan tetapi selalu digunakan untuk meng akal-akali, sehingga yang haram dijadikan halal, yang bathil dijadikan yang haq, yang bid’ah dikerjakan yang sunnah malah ditinggalkan. Itulah potret kehidupan manusia.
Dari abu hurairah bahwa rasululloh pernah bersabda yang artinya semua bayi yang baru lahir dilahirkan diatas fitrah (cenderung kapada islam), lalu orang tuanya yang menjadikan orang yahudi,nasrani,dan majusi
Dari ‘yadh himar al-majusy, bahwa rasululloh bersabda:
(allah berfirman) sesungguhnya aku menciptakan para hambaku semua dalam keadaan hanif (lurus dan cenderung kepada kebenaran) dan sungguh kemudian syithan mendatangi mereka lalu memalingkan mereka dari agama mereka.
Hadits tersebut diatas menunjukkan bahwa manusia dilahirkan kedunia ini dalam keadaaan fitrah cenderung menerima islam dan beribadah kepada allah sebaimana disebutkan dalam Q.S Al-a-raf:172
“Dan ingatlah ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam, dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian dari terhadap diri mereka (seraya berfirman)
“Bukankah aku ini RabbMu” mereka menjawab “Betul (engkau Rabb kami) kami menjadi saksi “(Kami lakukan yang demikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan: sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lalai dalam
terhadap ini (Iman dan Tauhid keapada Allah ).
Ditulis oleh: Abdullah (XII)