SEKILAS INFO
: - Minggu, 24-11-2024
  • 3 bulan yang lalu / Pengambilan Sanad Al Qur’an Qira’ah Imam Ibnu katsir (Riwayat Al Bazzi & Qunbul) Online bersama Ust Khoirul H. Faturrozy, info hub. 089667586200  
  • 10 bulan yang lalu / Bingung pilih pondok Tahfidz atau pondok IT ? di Darul Fithrah kamu bisa dapat keduanya. Lebih Efektif & Efisien
  • 1 tahun yang lalu / Penerimaan Santri Baru ponpes Darul Fithrah resmi di buka
Ketinggian Nilai Ilmu dalam Islam

Sebaik-baik infaq yang dikeluarkan oleh seorang hamba berupa waktu, harta dan umurnya adalah pada menuntut ilmu. Baik ia sebagai pelajar atau pun pengajar, keduanya adalah ibadah dan pendekatan yang paling mulia di sisi Allah ﷻ. Lebih dari pada itu, bahkan menuntut ilmu adalah ibadah yang lebih mulia dari pada melakukan ibadah nafilah lainnya. Para Ulama sampai menggambarkan bahwa apabila ada dua ibadah antara menuntut ilmu atau pun melakukan ibadah nafilah, maka menuntut ilmu lebih di utamakan dan di dahulukan. Alasannya karena kebermanfaatan nafilah terbatas pada kemaslahatan per-orang semata, adapun menuntut ilmu kebermanfaatannya dapat tersebar luas.

Pada dasarnya, manusia dilahirkan ke dunia dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Kemudian Allah memberikan bekal berupa pendengaran dan penglihatan sebagai alat untuk mendapatkan ilmu, hingga kemudian terangkatlah kebodohan dari dalam diri. Maka tugas selanjutnya yang dilakukan adalah mengamalkan dan menyebar luaskan ilmu serta bersabar atas ujian dalam perjalanan. Dalam hal ini, orang tersebut masuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung.

Allah ﷻ menjelaskan dalam surat al-‘Ashr beberapa kelompok yang disifati sebagai golongan yang beruntung. Pertama, adalah orang yang beriman yang dilandasi dengan ilmu. Kedua, adalah orang yang beramal dengan ilmunya. Ketiga, adalah orang yang mengajak dan menyebarkan ilmu, Keempat, adalah orang yang bersabar atas ujian yang dihadapi dalam menuntut ilmu.

Hal yang selanjutnya harus diperhatikan adalah, seyogyanya para penuntut ilmu untuk memurnikan amalan dari ikatan selain kepada Allah ﷻ agar ilmu tersebut bermanfaat baginya di dunia dan di akhirat.

Aa

TINGGALKAN KOMENTAR

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

PENGUNJUNG