Manusia adalah makhluk sosial yang dalam menjalani kehidupannya tak bisa lepas dari bantuan orang lain. Oleh karena itu seseorang harus menjalin hubungan yang baik dengan sesamanya. Dalam rangka menjaga hubungan terhadap sesama dibutuhkan rasa saling percaya satu sama lain. Rasa saling percaya tidak akan bisa tumbuh kecuali dengan adanya kesadaran dari masing-masing personal untuk selalu bersikap amanah. Sifat ini memiliki andil yang besar yang akan mempengaruhi mudah tidaknya seseorang diterima di sebuah lingkungan masyarakat.
Dalam Islam, amanah adalah salah satu akhlak mulia yang wajib dimiliki oleh setiap muslim. Amanah merupakan akhlak mendasar yang menjadi karakter Nabi Muhammad sejak beliau kecil hingga menjadi Nabi. Sampai-sampai kaum musyrikin sendiri menyebut beliau sebagai Al-Shadiq Al-Amin (orang yang selalu jujur dan terpercaya). Belum lagi dalam Al-Qur’an, banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menuntut umat Islam untuk berlaku amanah. Ayat-ayat tersebut ada yang berupa perintah ada juga yang berupa kisah orang-orang terdahulu yang memiliki karakter amanah.
Namun sungguh disayangkan, realita saat ini menunjukkan bahwa sifat amanah mulai pudar dari pribadi masyarakat kita. Diantaranya banyak kasus tilep dan korupsi di negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim ini. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, sejak bulan Januari-Juni, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima 2.707 laporan dugaan korupsi selama periode semester I tahun 2023. Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menjelaskan, laporan tersebut berasal dari lingkungan pemerintahan. Belum lagi kasus yang sempat viral, kasus tilep uang tabungan siswa yang dilakukan oleh beberapa oknum guru di Sekolah Dasar (SD) di Pangandaran Jawa Timur pada bulan Juli 2023. Lalu pada bulan Agustus 2023, di Pontianak, seorang perempuan muda menggelapkan uang yayasan lembaga pendidikan sebanyak Rp 4 miliar. Juga masih banyak lagi kasus-kasus sejenis yang menunjukkan pudarnya sifat amanah dari masyarakat kita.
Ibnu Qoyyim mengatakan, “Yang sangat dibutuhkan oleh anak adalah perhatian terhadap akhlaknya. Dia akan tumbuh menurut apa yang dibiasakan oleh pendidiknya ketika kecil.” Perkataan yang senada juga diucapkan oleh seorang filsuf, Abu Was, “Perilaku buruk orang disebabkan oleh kebiasaan ketika kecil, ini terjadi jika akhlak mereka tidak diarahkan secara baik.” Maka karakter amanah harus diajarkan dan dibiasakan pada anak-anak sejak usia dini. Agar kedepanya mereka sudah terbiasa berperilaku amanah dan karakter tersebut menjadi tabiat mereka. Sehingga ketika dewasa mereka memiliki rasa tanggung jawab dan amanah terhadap tugas yang diemban, baik itu jabatan, kekuasaan, harta dan lain sebagiannya. Maka pihak yang sangat berperan dalam hal ini adalah keluarga, terutama kedua orang tua.
Apa Itu Amanah?
Secara bahasa, amanah berasal dari Bahasa Arab, yaitu mashdar dari amuna-ya’munu yang artinya adalah aman, jujur, dapat dipercaya. Orang yang memiliki sifat amanah disebut al-amiin. Adapun secara syar’i, para ulama memiliki banyak ungkapan dalam menjelaskan makna amanah.
Syaikh Sa’ad Yusuf dalam kitab Mausu’ah al-Akhlaq al-Islamiyah menukil perkataan Al-Kafawi bahwa apa-apa yang Allah wajibkan atas hamba-Nya maka itu disebut amanah, seperti shalat, puasa, mengembalikan titipan dan menjaga rahasia. Sedangkan dalam kesempatan lain beliau mengatakan bahwa apapun yang dipercayakan kepada seseorang berupa harta dan rahasia maka itu adalah amanah.
Dalam kitab Taisir al-Khallaq, Syaikh Hafidz Hasan Al-Mas’udi mengatakan bahwa amanah ialah melaksanakan hak-hak Allah dan hak-hak hamba-Nya. Melaksanakan hak-hak Allah meliputi mengerjakan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sedangkan menunaikan hak-hak hamba adalah dengan mengembalikan titipan, meninggalkan kecurangan dalam menakar dan menimbang, tidak menyebarkan rahasia dan aib orang lain dan memilihkan bagi dirinya apa-apa yang bermaslahat baik dalam urusan agama maupun dunia.
Amanah vs Khianat
Lawan dari amanah adalah khianat. Khianat adalah ketika seseorang tidak menunaikan kewajiban yang diamanahkan padanya atau tidak menjaga apa yang telah dipercayakan padanya. Khianat termasuk salah satu sifat dari sifat orang munafik. Sebagaimana sabda beliau,
آيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ : إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Ciri-ciri munafik ada tiga, apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia ingkar, apabila diberi amanah ia berkhianat.”
Allah juga melarang orang beriman untuk berkhianat, sebagaimana firman-Nya,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (27)
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui.”
Keutamaan Sifat Amanah
Selain menjadi salah satu sifat wajib bagi nabi, sifat amanah memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Amanah adalah tanda sempurna keimanan seseorang
لَا إِيمَانَ لِمَن لَا أَمَانَةَ لَهُ وَلَا دِينَ لِمَن لَا عَهْدَ لَهُ
“Tidak sempurna keimanan bagi orang yang tidak memiliki (sifat) amanah dan tidak sempurna agama bagi orang yang tidak menepati janji.”
- Salah satu sifat ahli surga
وَالَّذِينَ هُمْ لأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya”
Dalam surat Al-Mu’minun Allah menyebutkan kriteria dan sifat-sifat orang beriman yang beruntung yang akan menjadi penghuni surga, diantaranya adalah mereka yang memelihara dan menunaikan amanah yang diembanya.
- Amanah termasuk tanda kebaikan suatu zaman
Suatu ketika Rasulullah ditanya oleh seorang arab badui tentang kapan terjadinya Hari Kiamat, maka beliau bersabda,
فَإِذَا ضُيِّعَتِ الأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ، قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا؟ قَالَ: إِذَا وُسِّدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ
”Jika amanah di sia-siakan, maka tunggulah kiamat”. Bertanya: ”Bagaimana menyia-nyiakanya?”. Rasul SAW menjawab : ”Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat”
- Faktor diterimanya seseorang di masyarakat dan dicintai manusia
Sebagaimana masa kecil Rasulullah, dimana beliau dikenal sebagai orang yang tidak pernah berbohong. Sampai-sampai mereka menjuluki beliau dengan ‘Al-Amin’ (yang terpercaya). Apabila ada orang yang merasa perlu menitipkan harta bendanya dan sukar menemukan orang yang bisa dipercaya, mereka pasti mencari Nabi Muhammad. Karena sifat amanah beliau juga, kaum Quraisy sangat ridha dan senang ketika mereka mengetahui bahwa beliaulah yang menjadi penengah dalam peristiwa peletakan Hajar Aswad.
- Amanah merupakan salah satu sebab ketenangan hidup di dunia
أَرْبَعٌ إِذَا كُنَّ فِيكَ فَلَا عَلَيْكَ مَا فَاتَكَ مِنَ الدُّنْيَا. حِفْظُ أَمَانَةٍ، وَصِدْقُ حَدِيثٍ، وَحُسْنُ خَلِيقَةٍ، وَعِفَّةُ طُعْمَةٍ
“Ada empat hal, jika kamu memilikinya, maka tidak akan membahayakanmu kehilangan apa pun dari dunia ini: menjaga amanah, berkata jujur, berakhlak baik, dan menjaga kebersihan makanan.”
Maka sudah seharusnya bagi kita sebagai seorang muslim untuk menghiasi diri dengan sifat yang mulia ini. Begitupun orang-orang di sekitar kita, hendaknya kita ajarkan dan kita ajak untuk memiliki rasa amanah. Terutama adik-adik atau anak-anak didik kita. Dengan harapan, jika diantara mereka kelak menjadi seorang pemimpin atau pengemban tugas, mereka akan senantiasa berlaku amanah. Wallahu a’lam bishshawab
[Mujahid Ammar]