Kemana hafalan Qur’an mu yang dulu ?
  1. Pendapat Jumhur Ulama ahli tafsir mengatakan maksudnya adalah sama saja kita menasehatinya atau tidak. akan susah untuk menasehatinya karena dia adalah orang yang berilmu. berbeda jika kita menasehati orang yang bodoh atau masih awam ia akan mudah dinasehati daripada orang yang berilmu.

  1. Pendapat kedua (Ibnu Katsir) mengatakan, maksudnya adalah sesatnya orang berilmu tersebut karena dunia dan menuruti hawa nafsunya وَلَٰكِنَّهُۥٓ أَخْلَدَ إِلَى ٱلْأَرْضِ وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ , ini sama dengan seekor anjing yang pikiranya hanya makan dan menuruti hawa nafsunya.

  1. Adapun pendapat ke tiga (Ibnu Asyur dan Al Alusi) , ketika seekor anjing itu lelah ia akan menjulurkan lidahnya dan ketika tidak lelah pun tetap menjulurkan lidahnya , ini sama seperti orang yang berlelah lelah mencari ilmu dan hidayah lalu setelah ilmu itu di depan matanya malah ia berlelah lelah meninggalkanya.