Tantangan nabi SAW dalam membuat pasar
Pasar Nabi ﷺ pertama kali terletak di tempat bernama Baqi’ Zubair , dengan hanya di buat tenda sederhana. Ketika orang yahudi tahu bahwa kaum muslimin membuat pasar , salah satu pemimpin yahudi bani Nadzir bernama Ka’ab bin Ashraf yg juga memiliki pasar bernama pasar Ka’ab marah besar dan menghancurkan pasar Nabi ﷺ.
Apa pelajarnya yang dapat diambil ? Ketika umat muslim mulai melek ekonomi maka orang orang yahudi akan mulai mengawasi dan berusaha menghancurkan sistem ekonomi kaum muslimin. dan itu berlaku bukan hanya di zaman Nabi ﷺ tapi juga hari ini pun demikian. karena itu adalah surganya mereka orang orang yahudi, jika kita ganggu surga mereka maka mereka akan melakukan tindakan. bukankah Nabi ﷺ pernah bersabda :
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
“Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim no. 2392)
Setelah peristiwa itu Nabi ﷺ tidak menyerah. Beliau ﷺ memilih lokasi baru dekat kuburan Bani Saidah, yang sekarang dikenal sebagai Pasar Madinah yang letaknya langsung berhadapan (face to face) dengan pasar terbesar yahudi bani Qunaiqa’ dan tempat tersebut merupakan wakaf langsung dari Nabi ﷺ.
kemudian Nabi ﷺ memberikan kaidah kaidah tentang pasar :
1. Jangan di persempit لا يضيق
2. Jangan ada pengurangan pengurangan لا ينقصان
3. Tidak boleh ada pungutan pungutan
4. Jangan saling menghalangi لا تتحجر
5. Jangan bangun pasar ini
Runtuhnya pasar Yahudi di madinah
Runtuhnya Pasar yahudi di madinah di sebabkan 2 hal :
1. Ahlinya muslimin dalam mengamalkan syariat jual beli. Seperti kisah keahlian Utsman bin Afan dalam membeli sumur milik seorang yahudi yang mungkin akan kita kisahkan di artikel selanjutnya.
2. Kekuatan Politik. Salah satunya ketika Nabi ﷺ mengeluarkan bani nadhir dari madinah karena mereka mengkhianati nabi ﷺ.
Nabi ﷺ juga meruntuhkan sistem ribawi yang senantiasa dilakukan oleh orang orang yahudi. dan untuk meruntuhkanya Nabi ﷺ menggunakan 2 cara :
1. Jual beli
واحل الله البيع وحرم الرباوا …
… Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (Al-Baqarah : 275)
2. Shodaqoh
يمحق الله الربوا ويرب الصدقت
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. (Al-Baqarah : 276)
Dan Nabi ﷺ secara berkala mengunjungi pasar untuk mengontrol kaum muslimin supaya terus menjalankan syariat jual beli dengan baik.
مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّى …
… “Barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim no. 102).
وَيۡلٌ لِّلۡمُطَفِّفِيۡنَۙ
Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang) !!!
Dan Nabi ﷺ terus mengingatkan orang orang yang berjualan di pasar untuk selalu mengamalkan syariat jual beli. Nabi ﷺ juga mengingatkan para pedagang supaya bersedekah untuk membersihkan harta mereka, karena dalam setiap jual beli terkadang ada kelalaian , sumpah dan kalimat kalimat yang di lebih lebihkan.
Dari Qais bin Abi Gharzah, dia berkata, “Adalah Rasulullah ﷺ bersabda,
يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ إِنَّ الْبَيْعَ يَحْضُرُهُ اللَّغْوُ وَالْحَلِفُ ، فَشُوبُوهُ بِالصَّدَقَةِ
“Wahai para pedagang, sesungguhnya dalam jual beli terdapat kelalaian dan sumpah, maka bersihkanlah dengan sadaqah.” (HR. Tirmizi, no. 1208, Abu Daud, no. 3326, Nasai, no. 3797, Ibnu Majah, no. 2145. Dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam Shahih Abu Daud)
يا معشرَ التُّجارِ ! . فاستجابوا لرسولِ اللهِ ، ورَفعوا أعناقَهم وأبصارَهم إليه ، فقال : إنَّ التُّجارَ يُبعثون يومَ القيامةِ فُجارًا ؛ إلا من اتَّقى اللهَ ، وبَرَّ وصدق
Wahai para pedagang !!
Sesungguhnya para pedagang akan di bangkitkan di hari kiamat nanti sebagai orang orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertaqwa kepada Allah , berbuat baik dan berlaku jujur. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, shahih dilihat dari jalur lain).
Wallahua’lam semoga bermanfaat