Al Qur’an merupakan pokok penting dalam Islam, karena itulah Darul Fithrah sebagai pondok pesantren yang berbasis IT tetap menjadikannya kurikulum inti. Lalu apa sebenarnya makna Al Qur’an? Simak pembahasan berikut.
Makna Al Quran
“Inilah Al-Kitab (Al-Qur’an) yang tidak ada keraguan didalamnya, merupakan petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah [2] : 2)
Definisi Al-Qur’an
Pembahasan mengenai pengertian Al-Qur’an akan ditinjau dari dua aspek, yakni pembahasan dari sudut pandang bahasa & dari sudut pandang syara’.
Menurut Bahasa, Qur’an pada mulanya seperti qira’ah yaitu masdar dari qara’a, qira’atan, qur’anan. Qara’a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun dan qira’ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata yang satu dengan yang lain dalam satu ucapan yang tersusun rapi. Allah SWT berfirman :
إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْءَانَهُ(17) فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْءَانَهُ
“Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (dalam dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya.” (Al-Qiyamah [75] : 17-18)
Qur’anah disini berarti qira’atahu (bacaannya/cara membacanya). Kita dapat mengatakan qara’tuhu, qur’an, qira’atan wa qur’anan artinya sama saja. Disini maqru’ (apa yang dibaca) diberi nama Qur’an yakni penamaan maf’ul dengan masdar.
Secara syariat, Qur’an ialah kalamullah yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan secara mutawwatir & membacanya merupakan ibadah.
Makna Al Quran dari definisi di atas dianggap telah cukup sempurna, karena definisi harus merupakan deskripsi realitas yang mempunyai ciri jami’ & mani’. Berikut ini penjelasan mengenai definisi diatas:
- Kata kalamullah, berfungsi untuk mengkhususkan hanya kepada kalam Allah SWT.
- Kata merupakan mukjizat, berfungsi menjelaskan bahwa seluruh Al-Qur’an adalah mukjizat.
- Kata diturunkan, berfungsi untuk mengecualikan kalamullah yang lain.
Contoh kalamullah lainnya adalah :
وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS.Luqman (31) : 27)
- Kalimat kepada Nabi Muhammad SAW, berfungsi untuk mengecualikan nabi-nabi & rasul yang lain.
- Kalimat diriwayatkan secara mutawwatir, berfungsi untuk mengecualikan riwayat yang tidak mutawwatir.
- Kalimat membacanya merupakan ibadah, berfungsi untuk mengecualikan hadits Nabawi & Qudsi.
Nama-Nama Al Qur’an
Makna Al Quran bisa dilihat dari nama dan sifatnya. Allah SWT menamakan Qur’an dengan beberapa nama. Manna’ Khalil Al-Qattan [Studi Ilmu-ilmu Qur’an hal 18-22] memaparkan nama & sifat dari Al-Qur’an. Berikut nama-nama Qur’an menurut beliau :
- Al-Qur’an, Allah SWT berfirman :
إِنَّ هَذَا الْقُرْءَانَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ …
“Qur’an ini memberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus.” (Al-Isra’ [17] : 9)
- Al-Kitab, Allah SWT berfirman :
لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
“Telah kami turunkan kepadamu Al-Kitab yang didalamnya …” (Al-Anbiya’ [21] : 10)
- Al-Furqan, Allah SWT berfirman :
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
“Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan kepada …” (Al-Furqan [25] : 1)
- Az-Zikr, Allah SWT berfirman :
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Az-Zikr, …” (Al-Hijr [15] : 9)
- At-Tanzil, Allah SWT berfirman :
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Dan Qur’an ini Tanzil (diturunkan) dari Tuhan …” (Asy-Syua’ara [26] : 192)
Sifat-sifat Al Qur’an
Allah SWT melukiskan Al-Qur’an dengan beberapa sifat, diantaranya :
- Nur (Cahaya), Allah SWT berfirman :
يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا
“Wahai manusia telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhan-Mu & telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang.” (An-Nisa’ [4] : 174)
- Mauizah (Nasehat), Syifa (Obat), Huda (Petunjuk), Rahmah, firman Allah SWT :
يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu nasehat dari Tuhanmu & obat bagi yang ada didalam dada & petunjuk serta rahmat …” (Yunus [10] : 57)
- Mubin (Yang menerangkan), Allah SWT berfirman :
قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ
“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah SWT & Kitab yang menerangkan.” (Al-Maidah [5] :15)
- Mubarak (Yang diberkati), Allah SWT berfirman :
وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ …
“Dan Qur’an ini adalah yang telah kami berkati, membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya….” (Al-An’am [6] : 92)
- Busyra (Khabar gembira), Allah SWT berfirman :
… مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
“…yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjadikan petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” (Al-Baqarah [2] : 97)
- ‘Aziz (Yang mulia), Allah SWT berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِالذِّكْرِ لَمَّا جَاءَهُمْ وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ
“Mereka yang mengingkari Az-Zikr ketika Qur’an itu datang kepada mereka, (mereka pasti akan celaka). Qur’an kitab yang mulia.” (Fussilat [41] : 41)
- Majid (Yang dihormati), Allah SWT berfirman :
بَلْ هُوَ قُرْءَانٌ مَجِيدٌ
“Bahkan yang mereka dustakan itu adalah Qur’an yang dihormati.” (Al-Buruj [85] :21)
- Basyir (Pembawa khabar gembira) dan Nazir (Pembawa peringatan), Allah SWT berfirman
كِتَابٌ فُصِّلَتْ ءَايَاتُهُ قُرْءَانًا عَرَبِيًّا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ(3) بَشِيرًا وَنَذِيرًا …
“Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui, yang membawa khabar gembira & yang membawa peringatan…” (Fussilat [41] : 3-4)
Keistimewaan Al-Qur’an
Selain memahami makna Al Quran, harus dipahami juga bahwa Al Qur’an memiliki banyak keistimewaan. Banyak ulama yang telah menulis tentang keistimewaan Al-Qur’an. Diantaranya,
- Keistimewaan bagi pembacanya dan yang mendengarkannya, Allah SWT berfirman :
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْءَانُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Apabila dibacakan Al-Qur’an (kepadamu), maka dengarkanlah baik-baik & perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (Al-A’raf [7] : 204)
“Siapa saja membaca satu huruf dari Al-Qur’an, dia akan memperoleh satu kebaikan. Dan kebaikan itu akan dibalas 10 X lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf. Tapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud, yang mengatakan hadits ini hasan & shahih)
- Keistimewaan bagi yang mempelajari dan mengajarkannya
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an & mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
- Keistimewaan bagi yang mengkhatamkan & penghafalnya
“Abu Hurairah berkata, “Siapa yang membaca Al-Qur’an dalam setiap tahun dua kali (khatam) maka ia telah menunaikan haknya, sebab Nabi SAW membacanya kepada JIbril pada tahun kematiannya sebanyak dua kali.” (Diriwayatkan oleh Hasan bin Ziad)
- Keistimewaan surat yang dikandungnya
“… Bacalah Az-Zahrawain, yaitu Al-Baqarah & Ali Imran. Karena kedua-duanya akan datang dihari kiamat seolah-olah menjadi dua tumpuk awan yang menaungi pembacanya atau menjadi dua burung yang sedang terbang lalu datang hendak membela pembacanya …(HR. Muslim)
“Siapa saja yang membaca Al-Waqi’ah tiap-tiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kepapaan.” (HR. Al-Baihaqi)
“Rasulullah menerangkan bahwa sesungguhnya Qulhuwallahu ahad itu menyamai 1/3 dari Al-Qur’an.” (HR. Muslim)
“Siapa saja membaca dua ayat terakhir Al-Baqarah tiap-tiap malam, terpeliharalah dia dari bencana.” (HR. Ahmad)
Itulah pembahasa singkat tentang makna Al Quran dan keistimewaannya. Pondok Pesantren Darul Fithrah, meskipun berbasis teknologi informasi tetapi tidak pernah melupakan pokok ajaran Islam yang bersumber dari Al Qur’an. Karena itulah santri di Darul Fithrah akan dibimbing tetap seimbang antara kemampuan berbahasa, hafalan Al Quran dan kemampuan teknologi informasinya.