Menyiapkan kematian
Allah ta’ala menciptakan semua makhluk hidup yang ada di muka bumi ini semuanya atas kehendak-Nya tanpa ada pengecualian sedikitpun, dan setiap makhluk hidup yang Allah ciptakan pasti akan mati sesuai dengan kekuasan-Nya. Oleh karena itu, sebagai manusia yang hidup di muka bumi ini janganlah kita menjadi orang yang sombong dengan apa yang kita miliki, karena pada dasarnya semua yang manusia punya hanyalah titipan Allah yang diberikan kepada kita semasa hidup, serta harta yang kita cari tidak dapat kita bawa sampai mati.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an dalam surat ali-imran ayat 185
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ}
آل عمران : 185
Yang artinya : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Kemudian dalam Surat Ali- Imran ayat 145
{وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَن تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا ۚ وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ} [آل عمران : 145]
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
Jadi setiap makhluk yang diciptakan Allah berupa Manusia, tumbuhan, dan hewan semuanya akan mati pada masa yang telah Allah tetapkan sesuai dengan taqdir masing-masing. Dan seluruh makhluk tidak akan tahu kapan dia akan meninggal, bahkan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam tidak tahu kapan dan dimana mana meninggal, dan hanya Allah lah yang tahu tentang kapan seseorang meninggal.
Ketahuilah bahwasanya kehidupan ini semua ada batasnya, semua makhluk akan mati sesuai dengan taqdirnya dan tidak bisa kita akhirkan atau kita majukan sesuai dengan keinginan kita masing-masing. Semua tertulis kapan kita akan meninggal dan dimana kita meninggal, oleh karena itu sebagai hamba yang bertaqwa kita diperintahkan untuk meninggal dalam keadaan sebagai Muslim yang selalu beribadah kepada Allah ta’ala serta menjalankan sunnah-sunnah yang diperintahkan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam kepada para hambanya.
Sebagaimana Allah berfirman dalam surat ali-Imran ayat 102
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ} [آل عمران : 102]
Yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
Kemudian bagaimana kita menyiapkan kematian kita agar kita meninggal dalam keadaan muslim, maka ayat selanjutnya menjelaskan tentang bagaimana cara kita meninggal dalam keadaan muslim yaitu
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Jukik Boto, [12/03/2022 00.15]
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Maka dari ayat di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya, kita sebagai ummat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam agar selalu mengingat kematian, karena pada hakikatnya manusia akan meninggal sesuai dengan taqdir masing-masing sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Oleh karena itu, kita harus saling menasihati dalam kebaikan kepada sesama muslim yang lain serta jangan sampai berpecah belah demi kepentingan yang sifatnya duniawi, selama dia muslim dan selagi kita mampu untuk membantu maka kita wajib membantu saudara islam yang lainnya.
Kemudian janganlah kita semua menjadi rakus akan dunia, dengan mencari harta yang tidak ada habisnya kemudian sombong dengan harta tersebut dan tidak mensodaqohkan kepada kaum fakir dan miskin, karena pada dasarnya dunia hanyalah sendau gurau yang sifatnya sementara dan tidak akan kekal. Semoga kita dijauhkan dari sifat yang buruk dan selalu diberikan ampunan atas segala kesalahan yang telah kita lakukan di dunia ini serta dimasukkan kedalam Surga Firdaus-Nya.