SEKILAS INFO
: - Sabtu, 23-11-2024
  • 3 bulan yang lalu / Pengambilan Sanad Al Qur’an Qira’ah Imam Ibnu katsir (Riwayat Al Bazzi & Qunbul) Online bersama Ust Khoirul H. Faturrozy, info hub. 089667586200  
  • 10 bulan yang lalu / Bingung pilih pondok Tahfidz atau pondok IT ? di Darul Fithrah kamu bisa dapat keduanya. Lebih Efektif & Efisien
  • 1 tahun yang lalu / Penerimaan Santri Baru ponpes Darul Fithrah resmi di buka
SEGERA TANPA TAPI


( Refleksi Muhasabah Diri )

Tidak akan rugi orang yang senantiasa beramal sholih

Selalu ada lautan hikmah dan pelajaran ketika mengkaji dua pegangan umat Islam, Al-Qur’an dan Al-Hadits. Seperti halnya yang terdapat pada suroh Al -‘Ashr yang amat luas dan mencakup kandungan isinya. Sehingga Imam Asy-Syafi’i rohimahulloh mengatakan, “Seandainya Alloh tidak menurunkan hujjah kepada makhluk-Nya kecuali surat ini, niscaya sudah cukup bagi mereka.” (1)


Alloh ta’ala berfirman,
“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholih serta saling berwasiat untuk kebenaran dan saling berwasiat untuk kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 1-3)

Alloh Ta’ala Mudahkan Jalan

Alloh ta’ala mudahkan jalan kebaikan bagi siapa yang bersungguh-sungguh menempuh jalan tersebut. Dalam hadits disebutkan,


عن عمرو بن الحمق قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله, قيل: وما ٱستعمله؟ قال: يفتح له عملا صالحا بين يديّ موته, حتى يُرضِي عنه مَن حوله


Dari ‘Amru bin Al-Hamq bahwa Rosululloh SAW berkata, “Apabila Alloh SWT menghendaki seorang hamba di atas kebaikan maka Alloh akan karyakan dia”. Ada yang bertanya, “Bagaimana Alloh karyakan dia?” Rosululloh SAW menjawab, “Alloh bukakan padanya (pintu) amal sholih hingga menjelang ajalnya sampai-sampai orang disekelilingnya pun ridho (mengapresiasi) nya.”

(HR. Ahmad dalam Musnadnya dan Al-Hakim dalam Mustadroknya). Berkata Imam As-Suyuthi ini ‘Hadits Shohih’ di dalam Al-Jami’ Ash-Shoghir 1/61. (2)

Bahkan apabila seorang tersebut terseok-seok dalam menempuh jalan kebajikan, sering tertimpa halangan dan cobaan sampai terasa olehnya seolah-olah adzab Alloh senantiasa menyertainya. Ketahuilah, bahwa itu adalah salah satu cara Alloh menghendaki kebaikan padanya. Dalam hadits lain disebutkan,

((إذا أراد الله بعبده الخيرَ عجّل له العقوبة في الدنيا وإذا أراد الله بعبده الشرّ أمسك عنه بذنبه, حتى يُوافى به يوم القيامة))


“Apabila Alloh menghendaki kebaikan seorang hamba maka Alloh akan segerakan baginya ‘iqob (balasan sanksi) di dunia. Dan jika Alloh menghendaki keburukan seorang maka Alloh biarkan dia dengan perbuatan dosanya hingga datang Hari Kiamat.”


(HR. Turmudzi dan Hakim dalam Mustadrok nya dari Anas bin Malik. Thobroni dalam Al-Kabir, Hakim dalam Mustadrok dan Baihaqi dalam Syu’abu l-Iman dari ‘Abdulloh bin Mughfal. Thobroni dalam Al-Kabir dari ‘Ammar bin Yasir. Ibnu ‘Adi dalam Al-Kamil dari Abu Huroiroh). Imam As-Suyuthi berkata: ‘Hadits Shohih’ no. 385 dalam Al-Jami’ ash-Shoghir: 1/62. (3)

Rahasia Senantiasa Di Atas Kebaikan

Mari kita cermati ayat-ayat berikut. Akan kita dapati bimbingan Alloh ta’ala untuk kita senantiasa teguh di atas jalan kebaikan:

{ یُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡیَوۡمِ ٱلۡـَٔاخِرِ وَیَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَیَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَ یُسَـٰرِعُونَ فِی ٱلۡخَیۡرَ ⁠تِۖ وَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ مِنَ ٱلصَّـٰلِحِینَ }
[Surat Ali ‘Imran: 114]

{ ۞ وَ سَارِعُوۤا۟ إِلَىٰ مَغۡفِرَةࣲ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَـٰوَ ⁠تُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِینَ }
[Surat Ali ‘Imran: 133]

{ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ یُسَـٰرِعُونَ فِی ٱلۡخَیۡرَ ⁠تِ وَهُمۡ لَهَا سَـٰبِقُونَ }
[Surat Al-Mu’minun: 61]

{فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُۥ وَوَهَبۡنَا لَهُۥ یَحۡیَىٰ وَأَصۡلَحۡنَا لَهُۥ زَوۡجَهُۥۤۚ إِنَّهُمۡ كَانُوا۟ یُسَـٰرِعُونَ فِی ٱلۡخَیۡرَ ⁠تِ وَیَدۡعُونَنَا رَغَبࣰا وَرَهَبࣰاۖ وَكَانُوا۟ لَنَا خَـٰشِعِینَ}
[Surat Al-Anbiya’: 90]

Kaum Muhajirin dan Anshor disebut Alloh ta’ala berhiaskan sifat ini,

{ وَ ٱلسَّـٰبِقُونَ ٱلۡأَوَّلُونَ مِنَ ٱلۡمُهَـٰجِرِینَ وَٱلۡأَنصَارِ وَٱلَّذِینَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحۡسَـٰنࣲ رَّضِیَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُوا۟ عَنۡهُ وَأَعَدَّ لَهُمۡ جَنَّـٰتࣲ تَجۡرِی تَحۡتَهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِینَ فِیهَاۤ أَبَدࣰاۚ ذَ ⁠لِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِیمُ }
[Surat At-Taubah: 100]

{ ثُمَّ أَوۡرَثۡنَا ٱلۡكِتَـٰبَ ٱلَّذِینَ ٱصۡطَفَیۡنَا مِنۡ عِبَادِنَاۖ فَمِنۡهُمۡ ظَالِمࣱ لِّنَفۡسِهِۦ وَمِنۡهُم مُّقۡتَصِدࣱ وَمِنۡهُمۡ سَابِقُۢ بِٱلۡخَیۡرَ ⁠تِ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ ذَ ⁠لِكَ هُوَ ٱلۡفَضۡلُ ٱلۡكَبِیرُ }
[Surat Fathir: 32]

{ وَٱلسَّـٰبِقُونَ ٱلسَّـٰبِقُونَ }
[Surat Al-Waqi’ah: 10]

{ سَابِقُوۤا۟ إِلَىٰ مَغۡفِرَةࣲ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا كَعَرۡضِ ٱلسَّمَاۤءِ وَٱلۡأَرۡضِ أُعِدَّتۡ لِلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦۚ ذَ ⁠لِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ یُؤۡتِیهِ مَن یَشَاۤءُۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِیمِ }
[Surat Al-Hadid: 21]

Konteks ayat-ayat menggunakan kalimat perintah:
سارعوا, سابقوا
ber-wazan فاعَل – يُفاعِل – فَاعِل ل ketika disandingkan dengan amalan kebajikan, yang salah satu faidahnya adalah li t-taktsir yaitu bermakna beramal lebih dan banyak. Sehingga konteks ayat-ayat di atas memberi pengertian dan pengajaran kepada kita untuk senantiasa semangat fast respon, fast action dan memperbanyak amalan ketika ada kesempatan beramal sholih. Memperingatkan kita akan tidak bergunanya menunda amal, berleha-leha dan bermalas-malasan. Juga memberikan pesan bahwa idealnya seorang muslim itu adalah berjiwa pejuang yang handal. wallohu a’lam bi sh-showab .

Referensi:

  • Tanwiru l-Miqbas min Tafsiri Ibn ‘Abbas, Daru l-Jail, Bairut.
  • Al-Jami’i sh-Shoghir, Jalalu d-Din ‘Abdurrohman bin Abu Bakar As-Suyuthi (849-911 H), Daru l-Fikr, Bairut.
  • Al Amtsilah at-Tashrifiah, Syaikh Muhammad Ma’shum bin ‘Ali, Maktabah asy-Syaikh Salim bin Sa’d Nabhan, Surabaya.

Ust. Anwar Haryono Hafizahullah

TINGGALKAN KOMENTAR

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

PENGUNJUNG