Islam dan sains, dua hal yang seringkali dianggap bertolak belakang, sebenarnya memiliki hubungan yang sangat erat. Al-Quran sebenarnya mendorong manusia untuk mencari ilmu pengetahuan dan memahami alam semesta sebagai ciptaan Allah SWT.
Al-Quran tidak hanya berisi kisah-kisah para nabi dan petunjuk hidup, tetapi juga memuat banyak ayat yang menggambarkan fenomena alam dengan sangat detail. Misalnya, proses penciptaan manusia, pergantian siang dan malam, serta siklus air. Ayat-ayat ini seolah-olah mengajak manusia untuk berpikir dan mencari tahu bagaimana alam semesta ini bekerja.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ﴿١٢﴾ ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ﴿١٣﴾ ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ﴿١٤﴾ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ لَمَيِّتُونَ ﴿١٥﴾ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari Kiamat.” (Al Mu’minun/23:12-16)
أَفَلَمْ يَنظُرُوٓا۟ إِلَى ٱلسَّمَآءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَٰهَا وَزَيَّنَّٰهَا وَمَا لَهَا مِن فُرُوجٍ
“Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun?” (Qaf Ayat 6)
وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ ٱلرِّيَٰحَ بُشْرًۢا بَيْنَ يَدَىْ رَحْمَتِهِۦ ۚ وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً طَهُورًا
“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih”. (Al-Furqan Ayat 48)
وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al-Anbiya Ayat 33)
Hadis tentang Menuntut Ilmu
Banyak hadist Rasulullah ﷺ yang menekankan pentingnya menuntut ilmu. Beliau bersabda, “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya di antara jalan menuju surga.” Hadis ini menunjukkan bahwa islam adalah agama yg dibangun atas landasan keilmuan.
Begitu juga dalam ayat disebutkan,
وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَوْا هُدًى
“Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk.” (QS. Maryam: 76)
هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS. Az- Zumar: 9).
Kontribusi Ilmuwan Muslim
Ilmuwan Muslim pada masa lalu telah memberikan kontribusi yang sangat besar pada perkembangan ilmu pengetahuan dan Sains. diantaranya :
Ibnu Sina : Selain sebagai dokter, Ibnu Sina juga seorang filusuf dan ilmuwan yang sangat produktif. Karyanya, Al-Qanun fi al-Tibb (The Canon of Medicine), menjadi referensi utama dalam dunia kedokteran selama berabad-abad.
Al-Khawarizmi: Beliau adalah seorang matematikawan yang memperkenalkan konsep aljabar. Karya-karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan menjadi dasar pengembangan matematika modern.
Ibnu Haitham: Dikenal sebagai bapak optik modern, Ibnu Haitham melakukan penelitian yang sangat sistematis tentang cahaya dan penglihatan. Teorinya tentang cahaya jauh lebih akurat dibandingkan teori-teori yang ada sebelumnya.
Al-Biruni: Seorang ensiklopediawan yang menguasai berbagai bidang ilmu, seperti matematika, astronomi, geografi, dan sejarah. Beliau juga melakukan penelitian tentang berbagai budaya dan peradaban.
kesimpulan
1. Islam dan sains tidak pernah bertentangan. Keduanya bisa berjalan beriringan dan saling melengkapi.
2. Dengan mempelajari sains, kita bisa lebih memahami keagungan Allah.
3. Ilmu pengetahuan itu penting, tapi jangan sampai kita melupakan nilai-nilai agama.
Contoh sederhananya:
Bayangkan kamu sedang melihat langit yang penuh bintang. Kamu bisa menikmati keindahannya sebagai ciptaan Allah , dan sekaligus penasaran ingin tahu lebih banyak tentang bintang-bintang itu. Keduanya tidak saling bertentangan, malah saling memperkaya.
Intinya, Islam mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang beriman dan berilmu.
wallahualam, semoga bermanfaat.