SEKILAS INFO
: - Kamis, 28-03-2024
  • 1 minggu yang lalu / Telah di buka SEDEKAH BUKA PUASA UNTUK SANTRI Darul Fithrah, mari kita raih pahala sebanyak banyaknya salah satunya dengan memberi makan dan minum orang yg berpuasa di bulan Ramadhan yg mulia ini.
  • 1 minggu yang lalu / Bulan Ramadhan adalah bulan Al Qur’an , mari kita gunakan waktu di bulan Ramadhan ini untuk memperbanyak membaca dan mentadabburi isi Al Qur’an.
  • 2 bulan yang lalu / Bingung pilih pondok Tahfidz atau pondok IT ? di Darul Fithrah kamu bisa dapat keduanya. Lebih Efektif & Efisien
Maktabah Baitul hikmah

 

Abad kejayaan Islam telah lama hilang ditelan masa, namun jejek peradabanya masih dapat kita lihat dengan jelas lewat peninggalan peninggalan yang diwariskan secara turun temurun, salah satunya adalah hadirnya kitab kitab para ulama terdahulu yang saat ini masih dapat kita nikmati hasil jerih payah mereka, salah satu peninggalan islam yang sangat berharga dan tak ternilai harganya adalah hadirnya sebuah perpustakaan terhebat sepanjang masa, Baitul hikmah begitulah orang orang zaman Dinasti Abasiyyah menyebutnya. Dr. Khidhr Ahmad Athallah, dalam bukunya yang berjudul Bait Al Hikmah fi ‘Ashr Al ‘Abbasiyyin menggambarkan dengan jelas dan detail bagaimana Baitul Hikmah benar-benar telah membuat peradaban Islam menjadi peradaban yang disegani oleh seluruh bangsa.

Atas perintah Sang Khalifah Harun Ar-Rasyid berdirilah sebuah bangunan yang  menjadi pondasi berdirinya perpustakaan terhebat sepanjang masa, Anaknya Al Makmun melanjutkan cita cita sang ayah untuk membangun perpustakaan yg megah dan luar biasa. Dulunya  Baitul Hikmah adalah bangunan yang terdiri dari berbagai ruangan  Setiap ruangan terdiri dari tempat buku (khazanah) yang diberi nama sesuai nama pendirinya, seperti Khazanah Ar-Rasyid dan Khazanah Al Makmun. Baitul Hikmah benar-benar. menjadi tempat ilmu pengetahuan yang sangat berharga. Bahkan, dalam perjalanannya, tempat tersebut bukan hanya berupa “gudang” buku-sebagaimana terjadi pada perpustakaan zaman sekarang, tetapi berubah menjadi universitas (al-jami’ah). Dari tempat tersebut, lahir berbagai riset dan karya ilmiah yang sangat berharga. Bahkan, tempat tersebut pun menjadi tempat observasi bintang. Bahkan, berbagai cabang ilmu seperti filsafat, kedokteran, matematika, astronomi sejarah, geografi, musik, ilmu kalam, mantik, kimia, dan lain-lain, dipelajari di Baitul Hikmah Para mahasiswa yang telah mempelajari ilmu-ilmu tersebut ilmu dianggap sebagai sarjana yang telah lulus dari Perguruan Tinggi

Aktivitas penerjemahan dari bahasa bahasa non Arab kepada bahasa Arab betul betul mencapai puncaknya . Berbagai cabang ilmu  yang ditulis dalam bahasa Persia, Yunani, Syria, Sansakerta, dan lain-lain diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Dari aktivitas pernerjemahan itulah, karya-karya intelektual banyak diselamatkan. Umat Islam menjadi aktor utama dalam proses penyelamatan tersebut. Bahkan, untuk merealisasikan usaha tersebut, Al-Makmun membuat sekolah yang khusus melahirkan lulusan lulusan penerjemahan.

Selain hal hal di atas, Baitul Hikmah pun berfungsi sebagai tempat untuk berdiskusi dan berdebat. Berbagai cabang ilmu didiskusikan di sana. Bahkan, karena banyak non-muslim yang datang, Baitul Hikmah pun menjadi tempat berdebat dan berdiskusi tentang masalah-masalah teologis dalam agama. Seluruh diskusi dan debat tersebut dilakukan dalam iklim yang sangat ilmiah dan toleran. ditambah dengan perhatian khalifah yang sangat besar terhadap ilmu. Bahkan Al Makmun membuat perjanjian dengan raja raja Romawi, hal pertama yang menjadi syarat perjanjian Al-Makmun adalah agar raja raja tersebut mengirimkan buku-buku kepadanya. Sebagaimana yang dilakukan oleh Al Makmun kepada Michael , Romawi ketika itu Atas permintaan A Makmun, raja tersebut pernah mengirimkan seluruh koleksi buku yang ada di Konstantinopel Di antara tumpukan buku tersebut ada buku Ilmu Astronomi karya Ptolemy Makm, Melihat buku tersebut  Al makmun kemudian memerintahkan menerjemankan ya ke dalam bahasa Arab Di antara para penerjemah terkenal ketika tu adalah, Al-Hasan bin Sahal, Ahmad bin Yahya bin Jabir Al-Baladzani, Abu Hafsh Umar bin Al-Farkhan Ath Thabari, Al-Hajaj bin Yusuf bin Mathar, Hunain bin Ishaq dan yang lainya.

Itulah sedikit potret kegemilangan peradaban isalam yang mampu menyinari dunia, peran para ulama dan masyarakat telah membentuk sebuah peradaban yang amat maju di zamanya mengalahkan imperium maupun peradaban lain di dunia. Kita umat islam harusnya bangga memiliki sejarah masa lalu yang hebat dan luar biasa, semoga kita dapat memetik pelajaran berharga dari tinta emas yang telah ditorehkan oleh pendahulu kita.salam

(Diedit dari berbagai sumber)

TINGGALKAN KOMENTAR

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Arsip